Monday, February 20, 2017

TRAVELLING WITH BABY

Selama hampir 20 bulan ini, daftar tamasya Naya adalah ke Bogor, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Singapore... Waktu perjalanan ke Jogjakarta dan Singapore, Naya sudah mulai memasuki masa-masa MPASI. Naya makan Mpasi Homemade, dia menolak Mpasi instan alias muntah, hehehe. Di bawah ini adalah pengalaman saya membawa Naya travelling:

  1. Pertimbangan saya mengajak Naya pergi ke Jogjakarta dan Singapore adalah jarak tempuh dari Jakarta tdk terlalu lama... Sehingga resiko anak rewel & tidak nyaman bisa dipersingkat
  2. Untuk destinasi ke luar negeri, saya memilih untuk membawa Naya bepergian ketika imunisasi wajibnya sudah selesai....
  3. Ketika travelling menggunakan pesawat terbang, saya membekali Naya Earmuff dan Empeng (pacifier). Nyatanya, Naya ga betah pakai Earmuff, jadi... tali Earmuffnya saya buka... Dan hanya saya tempelkan di kuping Naya selama pesawat take off & landing... Sisanya di atas pesawat, Naya ngempeng..... 
  4. Sebelum hari H jalan-jalan itu tiba, saya selalu mengajak Naya berkomunikasi... Saya selalu tekankan bahwa Naya sebentar lagi akan bepergian naik pesawat.... Saya selalu utarakan berulang-ulang apa yang menjadi harapan saya, seperti "Nanti Naya selama diperjalanan jadi anak baik yaaa, tidak rewel, gampang tidur ketika di pesawat dan selama perjalanan, minum susunya banyak, makannya banyak dan lain-lain" Saya percaya bahwa anak bayi sekalipun mengerti akan penjelasakan kita....
  5. Saya menyewa stroller lipat yang bisa masuk Cabin... ketimbang Yoyo, saya lebih memilih untuk menyewa Pockit karena sangat ringan & dilipat menjadi part yg kecil. 
  6. Saya juga membawa baby carrier jaga-jaga kalau Naya rewel di stroller... Saya membatasi pemakaian baby carrier... Tidak terlalu lama... 
  7. Saya tetap membawa sterilizer selama Travelling.. Gunanya adalah untuk mensterilkan dan menyimpan botol2, peralatan makan, empeng dan menghangatkan Mpasi Homemade yang saya bawa.
  8. Di Jogja, saya memesan Catering Mpasi Bayi... Menurut saya, Catering Mpasi Bayi adalah salah satu perpanjangan tangan Allah untuk memperingan tugas saya sebagai ibu. Hahaha. 
  9. Di Singapore, karena tidak ada catering mpasi bayi, akhirnya saya membawa slowcooker merk TAKAHI... Lumayan ribet sihhh cuma gak seribet yg dibayangkan kok ketika sudah dijalani.... Beras sudah saya masukin ke dalam zipper plastic per 1x masak... 
  10. Saya bawa cooler bag GABAG untuk menyimpan bahan-bahan Mpasi seperti: sayuran cincang (di plastikin pakai zipper plastic berdasarkan jenis: wortel, labu, brokoli, kembang kol, zukini), keju berbentuk dadu, kaldu ayam/daging/ikan beku yang saya masukan ke dalam kantung ASI sehingga lebih compact masuk ke dalam cooler bag, dan daging/ayam/ikan beku..... Semua bahan-bahan tsb saya masukan ke dalam cooler bag GABAG bersama dengan ice pack yang banyaak, hehehe. Sesampainya di hotel, bahan-bahan tsb langsung berpindah ke kulkas kamar hotel.... Alhamdulillah cooler bag saya lolos dgn sangat mulus di penjagaan bandara. 
  11. Sebelum travelling, saya pergi ke DSA untuk meminta obat-obatan P3K... Saya selalu membawa termometer, obat panas, flu, batuk, diare, oralit, diaper rash, balsam bayi, obat lebam, dan salep kulit untuk digigit nyamuk/serangga
  12. Saya juga membawa snack bayi: keju slice, regal, biskuit bayi yg saya masukan ke dalam sebuah Tupperware kecil
  13. Jangan lupa membawa topi, sweater, selimut untuk si bayi.... Perjalanan di bandara / pun di dalam pesawat kadang-kadang bisa menjadi sangat dingin... Bayi pun rentan masuk angin...
  14. Ibu / ayah tenang = bayi pun tenang :D

Perawatan Bayi Prematur di Rumah #semangat!

Aslm Wr Wb

Akhirnya menyempatkan diri menulis blog kembali, kali ini mau sharing pengalaman pribadi bagaimana pengalaman sangat luar biasa dalam hidup membawa bayi prematur pulang ke rumah. Bismillah, semoga tulisan ini membantu para Preemie Mom di luar sana...

  1. Anak saya, Inaya Adzkiya Sakhi (Naya), terlahir di usia kandungan 31minggu dengan berat badan 1.440gram di RS Premier Jatinegara karena cairan ketuban saya berkurang drastis
  2. Naya menginap di NICU selama 4 hari, sisanya di Ruang Perina... Total di RS selama 2 bulan
  3. Dokter kandungan yang membantu persalinan saya adalah dr. Lia Anggraeni Sp.Og sedangkan dokter anak yang membantu Naya pertama kali ada di dunia adalah dr. Nurul Iman Nilam Sari Sp,A dan dr Marissa Tania S. Pudjiadi, Sp.A. Terimakasih ya Allah, mereka semua adalah perpanjangan tanganMu di dunia untuk membantuku & Naya :) Semua dokter tersebut sangat berdedikasi, komunikatif dan secara gak langsung membantu saya melawan potensi stres ataupun babyblues yang rawan terjadi pada wanita pasca melahirkan
  4. Total 1 bulan Naya berada di RS Premier Jatinegara, 1 bulan sisanya, Naya berpindah ke RSIA Hermina Jatinegara karena saya ingin anak saya ditangani oleh Dokter Sub-Spesialis Perinatology yang kebetulan ada di RS tersebut... Selama di Hermina, Naya di tolong oleh dr. Idham Amir, Sp.A(K) dan dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)
  5. Setelah total 2 bulan di RS, Naya diperbolehkan pulang dengan Berat Badan 2,5kg
  6. Selama Naya menginap di RS, Naya minum ASI perah dan kemudian, atas saran dokter, dibantu dengan Human Milk Fortifier (HMF), Naya minum ASI + HMF dari Abbott (bungkus berwarna keunguan)
  7. Sepulangnya Naya ke Rumah, saya meminta suster RS untuk membantu saya di hari-hari pertama saya di rumah dalam mengasuh Naya (homecare) selama 1 minggu. Alhamdulillah, ada suster baik sekali yang bersedia membantu.. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan di hidup suster yaa... Buat segala kebaikan & pertolongannya :)
  8. Di rumah, Naya tetap tidur dengan AC dengan suhu 25 dercel... Pengalaman, pertama kali saya pulang ke rumah, AC tidak saya nyalain... Namun tiba2, suhu badan Naya jadi naik... Badannya mendadak panas... Suster bilang, Naya kegerahan... Memang sih, suhu ruang karna saya matikan AC jadi cenderung panas... Jadi, akhirnya sejak saat itu, AC tetap saya nyalain tapi dengan selalu sigap melihat kondisi anak plus dengan baju yang nyaman serta tidak membuat si anak kedinginan. Intinya, sediakanlah ruangan yang hangat (jangan terlalu dingin & tapi juga jangan gerah) dengan sirkulasi udara yang baik...
  9. Saya sampai membeli timbangan badan bayi (merk yang saya beli Laica)... Hehe, tujuannya supaya bisa memantau pertambahan berat badan si anak.. Jujur ya, mengasuh anak prematur di awal-awal memang concern saya di masalah pertambahan berat badan... Dokter anak yang concern mengenai prematuritas pasti selalu fokus akan berat badan bayi agar terhindar dari resiko gagal tumbuh.. Dengan adanya timbangan BB sendiri, saya jadi tau rata2 pertambahan BB nya tiap hari dan bisa melakukan review apabila BBnya tiba-tiba tidak naik seperti biasa... Trust me, membeli timbangan BB sendiri itu worth it. hehehe. Oia buibu, jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan berat badan, lingkar kepala, dan tinggi anak ke dalam kurva pertumbuhan yaa.
  10. Membawa bayi prematur ke rumah, kondisi rumah harus ekstra bersih. Lebay? Biarin.....!!! Hehehe. Membawa anak prematur ke rumah, harus tebal-tebal kuping dengan segala komen miring orang-orang.. Plis.. Bukan karna mau anak kita diasuh dengan gaya ala-ala "princess"tapi memang tubuh, imun, daya adaptasi dll mereka blm sekuat bayi yang lahir cukup bulan.. Saya juga mengganti sprei tiap hari, menyingkirkan karpet, mencuci gorden, mengelap semua perabotan yang berpotensi debu. Pokonya semua harus steril plus saya juga beli hand sanitizer (yang ini ga wajib sih, sesuai kebutuhan aja) buat jaga-jaga kalo banyak sodara yang mau pegang atau gendong Naya, kan kita ga tau sebelum gendong Naya mereka abis ngapain, tapi memang sebaiknya orang-orang diingetin untuk cuci tangan sebelum memegang preemie yang baru lahir. 
  11. Awal-awal pulang ke rumah.. Naya tidak saya mandikan, hanya saya baluri dengan minyak kelapa.
  12. Suami saya tidak merokok (alhamdulillah) dan usahakan bayi prematur terbebas sebebas-bebasnya dari asap rokok.
  13. Saya tidak membawanya pergi2an ke luar rumah kecuali hanya untuk ke imunisasi/kontrol rutin ke dokter.
  14. Tidak dicium oleh para tamu yang berkunjung untuk menengok Naya. Alhamdulillah, semua keluarga besar & teman-teman saya memahami & memaklumi sepenuhnya, karena hal itu sudah dikomunikasikan dari awal dengan baik.
  15. Jauhkan dari orang-orang yang sakit sejauh-jauhnya. Pengalaman, Naya pernah mau imunisasi di RS.. Nun jauh di sana, ada anak yang sedang flu bersin-bersin.. Padahal jarak Naya dan Anak yg sedang flu itu jauhhh loh.. Qadarullah, akhirnya Naya pun tertular flu.. Hiks, sedih rasanya.. Setelah konsultasi dengan DSA nya, memang bayi prematur sangat rentan terkena penyakit walaupun itu lewat udara dan berjarak jauh.. Karna ternyata Naya blm kuat dengan flu yang dideritanya, akhirnya Naya hrs diinapkan kembali di RS selama seminggu untuk diobati.
  16. Beri bayi prematur minum ASI/Sufor secara teratur (2-3jam sekali tergantung anjuran dokter)
  17. Usahakan agar bayi punya waktu tidur yang cukup & berkualitas, kalau bisa punya jadwal tidur dan minum susu lebih baik, karena secara ga langsung bayi lama-lama akan merespon jadwal dengan alam bawah sadarnya, sehingga mempermudah ibu bayi untuk menyesuaikan diri.  
  18. Imunisasi secara teratur & usahakan tidak lewat dari waktu yang sudah dijadwalkan.
  19. Naya rutin dijemur setiap pagi selama 15-20 menit, menurut beberapa DSA untuk saat-saat ini sebaiknya maksimal bayi dijemur sampai pukul 08.30 WIB.
  20. Refleks menelan Naya kurang begitu baik di awal-awal pertumbuhannya, sehingga Naya juga seringkali kesulitan menyusu... Saya rutin pumping agar ASI selalu lancar... Selama pumping, saya sempatkan untuk berdzikir, agar setiap tetes ASI yang keluar dari payudara, mengandung asma Allah.. Insyaa Allah, dengan kekuatan pikiran, saya mensugesti bahwa ASI yang keluar dengan menyebut asma Allah, akan sangat banyak mengandung kebaikan, kekuatan untuk Naya... 
  21. Pengalaman ketika Naya flu, saya berikan di sudut ruangan air yang mendidih ditetesi dengan kayu putih/minyak telon dan sereh... Lumayan membantu juga ternyata untuk mengurangi mampet di hidungnya... 
  22. Kangaroo Mother Care adalah salah satu metode yang sangat dianjurkan untuk preemie baby. Selain untuk menciptakan bonding, memperlancar ASI karena bisa menciptakan hormon bahagia nempel-nempel cantik sama anak, bisa menjadi healing si anak ketika sakit dan juga bisa menjadi weight booster.... Ayah, Ibu, Kakek & Nenek usahakan sesering mungkin untuk KMC-an yahhh :)
  23. Untuk para preemie mom & dad, harus kompak, sabar dan tegar yah... Saya gak bilang masa-masa awal itu mudah... BERATTTTT. hehehe. Tapi insya Allah, dengan tawakal kpd Allah SWT, kita pasti bisa melaluinya. Inget-inget aja perjuangan anak kita untuk survive hidup... Masya Allah.... Sesudah kita mengingat2 si little fighter itu, insya Allah pasti tenaga, mental dan semangat kita ter-recharge lagi...
  24. Oia... Ketika punya preemie baby, saya fokus mencari grup pertemanan para orang tua yang juga punya anak prematur.... Itu sumber ilmu & semangat bangett :) Alhamdulillah skrg ini sudah ada komunitas Prematur Indonesia.... Buibu/Pabapa bisa gabung kesana.... Banyak juga para dokter yang memiliki anak prematur di grup tsb, jadi secara ilmu & pengalaman, insya Allah bisa belajar ke grup tsb... 
  25. Saya juga baca beberapa buku yg menurut saya bagus untuk memotivasi kita di awal-awal perjuangan, yakni: BREASTFEEDING SICK BABIES dari Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia/Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (saya beli di olshop di instagram namanya Toko Sagung Seto)... Kemudian ini yg paling okeee banget menurut saya: THE PREMATURE BABY BOOK by William Sears, Robert Sears, James Sears and Martha Sears.... Buku ini yg menemani perjalanan saya through all bad & good times hehehe. Bukunya berbahas inggris, tapi sangat mudah untuk dicerna kok.... Buku ini dipinjemin sama sesama Preemie Mom = Mbak Mia yg sangat baik hati :) (itulah gunanya mencari pertemanan preemie parents, banyak bgt dapat pompaan semangat & pengetahuan)..... Tapi kata Mba Mia, buku tsb bisa dibeli di amazon.... Monggo dicari :)
  26. Sepertinya segitu dulu sharing pengalaman dari saya. Semoga sedikit bisa membantu bapak & ibu sekalian yah... SEMANGAT!
Fainnamaal usri yusro.... Innamaal usri yusro....
Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan :)



Sunday, June 12, 2016

Belajar Menjadi Orang Tua dari Orang Tua


http://arsetyanita.blogspot.co.id/


Saya habis membaca blog salah seorang sahabat saya yang pandai menulis, kemudian tak terasa, air mata saya jatuh sambil seuntai senyum tersungging tanpa sadar dari bibir saya.... Sehabis membaca blog-nya,  kemudian saya menjadi teringat waktu berkualitas yang sering saya miliki bersama dengan ibu saya.... 

Saya masih sangat ingat, betapa menyenangkan menghabiskan waktu bersama ibu,,, Dan setelah saya runut, ternyata memori bahagia yang ibu saya ciptakan untuk saya, justru adalah hal-hal yang sifatnya sepele, sederhana, namun entah mengapa, bisa menembus jauh ke dalam lubuk hati terdalam saya. 

Ibu saya adalah seorang wanita yang bekerja. Sehari-harinya, saya diasuh oleh seorang ART. Apabila ART yang membantu ibu saya sedang mudik, saya seringkali dibawa oleh ibu saya ke kantornya.. Tidur di kolong meja kerja ibu, jalan-jalan ke kantin, melihat ibu absen dengan finger print, bermain air di tempat wudhu ketika ibu sedang sholat, atau bahkan melihat mesin fotokopi kantor rasanya adalah sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya waktu kecil....Hihihihi, aneh ya.... Tapi itu adalah memori indah saya di waktu kecil...

Melihat ibu pulang kerja dengan senyum sumringahnya, memberikan pelukan terhangatnya kepada saya, menanyakan kabar saya di sekolah sampai kepada moment dibacakan buku tiap malam oleh ibu juga menjadi sebuah kenangan indah untuk saya..... Seperti yang sahabat saya bilang: "bonding dan kenangan dengan anak tak melulu harus sesuatu yang sulit dan mewah"

Hal-hal sederhana yang ibu saya lakukan untuk saya, pada akhirnya menjadi pembelajaran bagi saya, yang juga saat ini menjadi ibu yang bekerja, bahwa saya pun juga dapat menciptakan bonding spesial dengan anak saya, tanpa harus bermewah-mewahan, dan dengan tantangan keterbatasan waktu dengan anak dikarenakan terbentur waktu bekerja.... Rahasianya, hanya cukup melakukan aktivitas dengan anak kita dengan tulus ikhlas.. 

Semoga Allah melapangkan hati kita untuk selalu dapat ikhlas merawat dan menjaga amanahNya, sekaligus berdoa semoga Allah melembutkan hati anak-anak kita untuk dapat menangkap kasih sayang yang diberikan orang tuanya. Amiiiin :)


"Sometimes", said Pooh. "The smallest things take up the most room in your heart". -AA Milne-


Tulisan ini didedikasikan untuk Ibu saya tercinta yang masih semangat bekerja di bangku kantornya. 3 tahun lagi ibu pensiun yaa, hehe.... Terimakasih atas kekuatanmu, ibu.... Semoga ibu sehat &bahagia selalu :)



Wednesday, January 6, 2016

Melahirkan Dini

Inaya Adzkiya Sakhi terlahir dengan amat sangat cepat. Di usia kandungan saya yang baru berusia 7 bulan (31minggu), cairan ketuban saya berkurang dan peningkatan leukosit yang terjadi pada diri saya memaksa Inaya untuk dilahirkan "sebelum waktunya".

Sabtu, 19 Desember 2015
Saya senam hamil di RSIA Bunda, Menteng
Kondisi habis senam: pegel-pegel, hehe dan malemnya merasakan perut saya kencang tapi setelah saya berbaring dan beristirahat, perut kencangnya berangsur-angsur mereda.

Minggu, 20 Desember 2015
Saya pergi berbelanja kebutuhan bayi di ITC Kuningan bersama tante saya. Kondisi: happy (karna belanja yeee, dasar emak-emak) tapi cape

Senin, 21 Desember 2015
Saya di kantor sampai kira-kira pukul 19.00 WIB. Kondisi: Tidak merasa kelelahan dan tidak ada tanda apapun dari si perut

Selasa, 22 Desember 2015
Pulang kantor jam 5 sore dan malamnya menyempatkan diri belanja bulanan sekaligus makan di pujasera. Itu makan malem ternikmat selama hamil, hehehe. Secara kemarin2 gabisa merasakan nikmatnya makan & duduk2 santai di kerumunan banyak orang. Kondisi: Sudah mulai berasa capek.

Rabu, 23 Desember 2015 (hari ulang tahun Ibu saya yang ke 53)
Pagi
Jam setengah 6, saya buru-buru persiapan rapat di Pertamina Jakarta Pusat. Setengah excited karena udah lama gak jalan-jalan "keluar" kantor karena gampang mabok. Selesai rapat jam 14.00 WIB di Jakarta, saya pun kudu balik lagi ke kantor di Tangerang. Di kantor, lanjut ngerjain kerjaan. Gak berasa wara wiri kemana-mana.

Sore
Jam 16.00 WIB, ada bercak air putih (bening & tidak berbau) di celana dalam saya. Sempet bengong liatin tanda di CD itu. Saya pun ganti CD supaya tetap kering & bersih. Pulang kerja, saya pergi ke rumah mertua sambil nungguin suami yang pulang malam karena ada rapat konsentrasi di luar kantor. Tapi kemudian habis magrib, di CD saya kembali "tanda" itu muncul lagi: basah kecil. Ntah kenapa feeling udah ga enak. Tidur rebahan udah ga enak, duduk juga ga enak.... Tapi ga mau gangguin suami yang udah kebanyakan direcokin kerjaannya selama kehamilan saya, alhasil saya tidur-tiduran aja deh sambil nungguin dia pulang dan nggak laporan ttg kejadian "CD basah" ini, biar nggak panik... Suami pulang jam 20.30 WIB dan kamipun pamit dari rumah mertua saya.

Malam
Di perjalanan pulang dari rumah mertua, saya bilang ke suami kalo feeling saya hari ini ga enak karena CD saya basah. Saya minta di bawa ke RS yang paling deket buat cek kondisi kehamilan. Akhirnya kami pun pergi ke RS Hermina Tangerang.

Sampe ke dokter Dessy, beliau bilang kalau air ketuban saya volumenya udah menipis. Kemudian, beliau cek lakmus untuk memastikan apakah cairan bening itu ketuban/bukan. Jawabannya: ITU AIR KETUBAN, yang artinya ketuban saya rembes. Beliau bilang kondisinya bahaya bagi janin, harus segera terminasi dan suntik pematangan paru karena saya masih 31minggu usia kehamilannya.

Saya & suami cuma bisa bengong. Istigfar ga putus dalem hati. Tapi tetap mencoba gak panik. Panik ga akan selesein masalah. Saya minta izin ke dokter di sana untuk mikirin & diskusiin dulu sama suami buat ambil keputusan. Saya pun keluar ruang dokter.... Suami menyuruh saya untuk telvon dokter kandungan saya yang biasa... Alhamdulillah banget saya punya dokter kandungan super baik. Malam-malam saya Whatsapp & telvon masih mau merespon. Respon beliau juga sangat tegas tapi tidak membuat orang panik.... Beliau pun segera menyuruh saya untuk ke rumah sakit di tempat saya biasa kontrol. Akhirnya suami saya pun menandatangani surat pernyataan menolak untuk dilakukan tindakan di RS Hermina Tangerang karena mau beralih ke RS yang biasa di Jakarta...

Via telepon, dokter kandungan saya menyuruh saya untuk tidak lagi berjalan: minta kursi roda buat anter ke mobil!! Kemudian beliau juga menyuruh saya untuk tidur rebahan di jok belakang sambil mengangkat kaki (kaki usahakan melawan gravitasi untuk mencegah rembesan air ketuban semakin banyak). Tantangan selanjutnya adalah: itu udah malem yaaaa dan besok itu libur panjang (tanggal merah Maulid Nabi dan Natal). Kebayang dong yaaa, Tol Dalam Kota macetnya kayak apaan.... Saya disitu liat, suami saya komat kamit berdoa supaya perjalanan Tangerang - Jatinegara lancar sambil lihat Waze (aplikasi di HP untuk lihat jalanan) *terharuuuuu banget disini sama perjuangan suami, soalnya suasananya mencekam banget sih -- maklum anak pertama, jadi belum punya banyak pengalaman, heeee* Alhamdulillah! suami akhirnya dapet jalan-jalan tikus untuk menerobos kegilaan macet di malam itu. Amazingly, Tangerang - Jatinegara hanya 2 jam saja disaat berita-berita menyiarkan kalau jalanan pada malam itu sama sekali tidak bergerak. Makasi suamikuuu, makasi Ya Allah.....

Sampe di RS, saya langsung dibawa ke Kamar Bersalin pakai kursi roda. Itu jam setengah 1 malam yaa pemirsa. Dengan kondisi saya dan suami saya sama-sama masih pakai baju seragam kantor.... Saya di observasi sama 2 suster yang baik hati. Di cek lakmus lagi, di infus, dan lain-lainnya. Saya pasrah aja deh, kanan kiri di tusuk ina itu... Hehehe.

Pagi hari, dokter kandungan saya bilang kalau air ketuban saya makin hari makin berkurang, ini berbahaya bagi janin karena perlindungan janin di rahim ibu itu adanya di air ketuban. Semakin sedikit air ketuban, makin beresiko bayi terkena infeksi akibat batas kontak dari dunia luar semakin dekat. Tapi dokter ingin tetap mengulur-ulur waktu melahirkan karena berat janin saya yang masih sangat kecil: 1,5kg dan juga sambil mempersiapkan pematangan paru untuk si janin, sepanjang kondisi saya stabil dan tidak ada kenaikan Leukosit. 

Dari hari Rabu (23 Desember 2015), saya benar-benar bedrest di RS. Saya disuntik di bokong sebanyak 4kali selama 2 hari berturut-turut untuk pematangan paru janin. Masa-masa bedrest benar-benar masanya harap-harap cemas. Di masa-masa itu juga kadang suka terbersit rasa sedih dan bersalah: merasa bahwa saya tidak becus menjaga kehamilan saya supaya ttp sehat. 

Hari Sabtu (26 Desember 2015), sekitar pukul 10.00 WIB, suster mendatangi saya & suami, menginfokan dari dokter bahwa jam 20.00WIB hari itu, saya harus segera di operasi cesar guna mengeluarkan janin di dalam kandungan saya, dikarenakan test lab darah saya pagi ini agak kurang baik: leukosit saya naik dan HB saya turun. Pecah sudah tangis saya, segala perasaan campur aduk.... Perasaan yang sangat dominan waktu itu adalah perasaan bersalah. Sakiiiit banget hati saya. Tak lama kemudian, dokter anak juga mendatangi saya, menjelaskan keadaan yang akan terjadi pada anak saya kelak: jika sudah dilahirkan, bayi harus segera masuk NICU karena masih sangat kecil dan semua organ belum bisa berfungsi optimal. Di NICU, nanti bayi harus dikasih alat bantu pernafasan, dikasih cairan pematangan paru kembali, dikasih infusan dari tali pusatnya, dikasih antibiotik untuk mencegah kemungkinan infeksi, dan dikasih selang untuk minum. Hancur hati saya mendengar penjelasan dokter.... Walau dokter juga sangat baik, jelas dan pelan-pelan menjelaskannya kepada saya dan suami..... 

Alhamdulillah proses operasi bisa dibilang berjalan sangat lancar. Saya tidak terlalu dilanda ketakutan hebat. Saya banyakin berdoa dan dzikir aja deh daripada kebanyakan cemas. Disuntik anastesi di punggung saja pun, nggak berasa sakit apa-apaan.... Tim operasi di dalam ruangan sangat baik, lucu-lucu dan memotivasi. Dokter kandungan saya pun sangat sukses membuat saya berada di mood yang sangat stabil. Pokonya, itu pengalaman operasi terindah sepanjang hidup saya (saya happy & tidak merasakan sakit apapun). Gak lama, saya dengar suara bayi perempuan yang sangat nyaring... 

"Alhamdulillah, selamat ya Bu... Sekarang sudah jadi Ibu. Anaknya sudah lahir"

Suara tim operasi itu yang sayup-sayup saya dengar... Saya tidak bisa IMD karena keadaan bayi saya yang tidak memungkinkan. Tidak apa-apa..... Yang penting bayi saya sehat-selamat-sempurna, itu lebih dari cukup buat saya :) Saya cuma ditempelin sebentar ke anak saya setelah itu dokter anak buru-buru mengambil anak saya. Saya pun antara sadar dan tidak sadar, akibat efek anastesi.....

Sabtu, 26 Desember 2015 pukul 19.45 WIB pun, Inaya Adzkiya Sakhi terlahir di dunia..... Welcome to the world, my babybear :)

Inaya : care, protection (from Allah SWT)
Adzkiya: cerdas
Sakhi: murah hati

Nak.... Di dalam nama kamu, terselip doa Ayah & Ibu, semoga Allah selalu menjaga & melindungi kamu kapanpun dan dimanapun.... Dan kamu bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas namun akan selalu rendah & murah hati... Seperti ilmu padi yang semakin berisi, semakin menunduk.....

Kamu harus kuat dan sehat... Supaya kita bertiga bisa cepet kumpul bareng di rumah sama-sama. We love you, anak kuat :)




Jakarta, 7 Januari 2015
12 hari-nya Inaya di Rumah Sakit Premier Jatinegara
Habis nulis ini, ibu siap-siap mau nemenin Naya yang lagi bobo/lagi main-main di Ruang Perina :)





Saturday, December 19, 2015

Pengalaman Senam Hamil

Usia kehamilan 29 minggu adalah saat pertama kali saya mencoba senam hamil. Saya sebenernya berusaha cari lokasi senam hamil di daerah Tangerang, biar dekat dengan rumah saya & suami. Saya telvon ke RS.Mayapada Tangerang tapi ternyata lagi tidak ada jadwal untuk minggu itu karena sedang tidak ada instrukturnya. Kemudian saya telvon ke RS.Eka Hospital BSD dan zzzzzz jadwal untuk pasien senam hamil baru sudah full sampai 2 bulan ke depan. 

Akhirnya saya daftar senam hamil di RS Premiere Jatinegara dan RSIA Bunda Menteng untuk pekan berikutnya. Persiapannya apa? Kalau saya sih, pakai baju yang tipis menyerap keringat, jangan yang lehernya lebar dan bagi yang berkerudung, mending pakai kerudung praktis (brego). Bajunya juga jangan sempit-sempit, takut tersingkap kalau banyak gerakan yang aneh-aneh nantinya. Hehe. 

Oke, saya mau review tempat saya senam hamil yaa:

SENAM PERTAMA (usia kehamilan 29minggu)
Lokasi: RS Premiere Jatinegara, Jakarta
Hari: Sabtu
Waktu: ada dua sesi (9.00 - 10.00 WIB) dan selanjutnya
Biaya: Rp36.000
Kapasitas: 7 orang/sesi

Caranya: daftar sebelumnya via telvon (kalau bisa di beberapa hari sebelum pelaksanaan senam hamil), kemudian pada hari sabtu, datang ke Gedung Rawat Jalan lantai 2 (bagian rehab medis untuk daftar ulang & bayar), sementara itu, lokasi senam hamil ada di Gedung Rawat Inap lantai 3.

Review Singkat:

  1. Pertama kali: murah yah, hihihi
  2. Ruangan baru & sangat bersih tapi kecillll
  3. Ruangan dingin & nyaman
  4. Matras empuk & bantal besar-nyaman-bersih (karena di sarungin warna putih)
  5. Sebelum senam, ditanya usia kandungan, ditanya Obgynnya siapa, apakah sudah pernah/baru pertama kali senam, mengandung anak ke berapa.
  6. Instrukturnya adalah bidan berpengalaman
  7. Suami menunggu di luar ruangan (mungkin karena ruangnya kecil yah)
  8. Sehabis senam, dapet minuman (Buavita Jambu) Hehehe
  9. Untuk materi & gerakan senam, agak singkat dan kurang variatif yah. Tapi mungkin pengaruh instruktur, barangkali beda instruktur, beda cara penyampaian informasi & gerakannya. Secara saya baru pertama kali datang ke situ 
  10. Saya kurang begitu puas senam disini. Hehe.

SENAM KEDUA (usia kehamilan 30minggu)
Lokasi: RSIA Bunda, Menteng
Hari: Sabtu
Waktu: 9.00 - 11.00 WIB
Biaya: Rp100.000
Kapasitas: 15 orang/sesi

Caranya: daftar seminggu sebelumnya via telvon, kemudian pada saat hari H, datang ke gedung RSIA Bunda lalu ke lobby ke bagian pendaftaran (untuk daftar ulang) kemudian baru ke kasir untuk bayar. Ruang senamnya ada di lantai 3.

Review Singkat:
  1. Ruangannya kesannya jadul/lama namun sangat luas (lebih oke-an di RS Premiere Jatinegara)
  2. Ruangan dingin & nyaman
  3. Matras dan bantal tidak seenak di RS Premiere Jatinegara
  4. Instruktur pada waktu saya senam hamil adalah seorang fisioterapi di RS Bunda. Masih muda, energik dan ramah sekali
  5. Sebelum senam di tensi dulu (kalau di RS Premiere Jatinegara tidak ditensi) dan ditanya-tanya seputar riwayat kehamilannya (usia kandungan berapa, senamnya atas dasar kemauan sendiri/atas rekomendasi Obgynnya, ada keluhan selama kehamilan/tidak -- kemudian kalau ada pertanyaan di jawab secara informatif). Keluhan saya sih kaki saya yang mulai membengkak di usia kandungan 30minggu. Dijawabnya adalah wajar karena pada trimester 3, posisi bayi sudah mulai menekan ke arah bawah sehingga terkadang menghalangi sirkulasi darah & protein di bagian bawah. Kaki bengkak dianggap normal kalau TIDAK disertai dengan tensi darah yang tinggi & sesak nafas (karna kalau disertai gelaja seperti itu, harus segera konsul ke Obgyn, takutnya gejala Preeklamsia). 
  6. Sebelum sesi senam dimulai, disuruh ganti dengan pakaian seragam senam (kalau saya sih karena saya berkerudung dan kebetulan juga baju yg saya kenakan tipis, jadi saya cuma di dobel make seragam ORnya, sementara yang lain banyak yang ganti full). Seragam ORnya lengan pendek dan bawahan 7/8 gituu (fyi, nanti di sesi selanjutnya senam, para suami masuk ke dalam ruangan jadi kalau yg pakai kerudung sebaiknya pakai daleman lagi ya). Jadi saya tetap pakai legging saya dan atasan tangan panjang saya yg tipis. Pakai brego juga memudahkan lhoo, biar gak ribet. 
  7. Di sesi pertama (senam hamil), suami menunggu di luar ruangan (disediakan buffet kopi/teh/dispenser air mineral), kemudian di sesi kedua (simulasi melahirkan) para suami masuk ke dalam ruangan (namun sesi ini khusus untuk usia kandungan 34 minggu ke atas)
  8. Sesi senam hamilnya meliputi pembekalan materi dari instruktur, diajarin teknik pernapasan (penting buat bumil untuk latihan pernapasan perut karena nafas gaya itu lebih banyak bisa membantu mengeluarkan energi yg dibutuhin pas mau lahiran) dan latihan peregangan otot-otot supaya meminimalisir rasa pegal-ngilu-sakit selama hamil.
  9. Sehabis senam, dapet makanan & minuman (Roti dari Holland Bakery dan Prenagen Cair Kotak) Hehehe
  10. Di sela sesi senam hamil menuju kelas simulasi melahirkan, di isi dengan presentasi dari SPG Prenagen (review produk via layar projector besar). Kemudian ada quiz kecil yang isinya pertanyaan2 seputar susu Prenagen (saya kebagian dapet hadiah karena berhasil jawab quiznya, hahaha, lumayan dapet bingkisan dari Prenagen)
  11. Untuk materi & gerakan senam, saya sangat senang... Karena berasa beneran olahraga (streching) walau gerakannya nggak berat (sesuai porsi bumil) jadi otot-otot berasa lemes & seger... Instrukturnya juga komunikatif sekali, menjelaskan dengan detail, tidak segan membantu para bumil untuk membenarkan posisi senam yg kurang benar dan juga, informasi yang diberikan juga sangat berisi. So far, PUAS BANGET senam di sini. Makanya habis senam hamil selesai, sebelum pulang saya daftar lagi untuk pekan depan. Worth it laaah, 100ribu untuk materi & gerakan senam yg di dapat.
  12. Oia, berhubung usia kandungan saya masih 30minggu, jadi saya & suami nggak ikutan sesi simulasi melahirkan. Saya senam dari jam 9lewat dan selesai jam 11siang. Habis senam saya laper & mengantuk. Hihi. Tapi asli, badan jadi fresh karena tadi sesi peregangan otot-ototnya okeh. Wajib dateng lagi!
  13. Satu hal yang saya ga suka dari RSIA Bunda: parkirannya susahhhh ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Suruh suami/keluarga/supir untuk sabar-sabar cari parkir....

Hasil dapet dari senam hamil: small kit dari Pigeon, susu Prenagen & roti (maaf udh dimakan duluan, haha)
Hasil dapet dari menang jawab quiz: bingkisan dari prenagen (susu bubuk 1 box, mug, pouch & leaflet)
Worth it kan? Hehe

USG 4D dr.Bambang Karsono, SpOG(K)



si pipi "cemplu" :D

Alhamdulillah, akhirnya ngerasain juga USG 4D. hihi. Awal perjalanan sampe nyangkut harus USG 4D adalah atas saran dari Obgyn saya tercinta: dr.Lia Anggraeni,SpOG (RS Premiere Jatinegara). Di usia kandungan saya yang menuju 25minggu, saya disarankan untuk cek lebih detail ke dr.Bambang Karsono, SpOG(K) yang konon katanya adalah dokter fetomaternal yang terkenal ahli membaca USG 4D.

Ingat ya pemirsa! Kalau mau buat janji dengan dr.Bambang, minimal harus daftar 1 bulan sebelumnya. Pertama saya berniat bikin janji dengan beliau di YPK Menteng, tapi WAKWAW! Slot beliau yg tersedia cuma di 2 bulan yang akan datang. Akhirnya saya beralih ke Klinik Spesialis Moegni Menteng dan alhamdulillah, mendapat slot jadwal di 3 minggu ke depan (weekday). Petugas administrasi kemudian mencatat jadwal kunjungan saya dan kemudian 2 hari sebelum hari-H saya kembali di telvon untuk di-konfirmasi. Oia, untuk pembayaran jasa dr.Bambang di klinik Moegni, tidak bisa dengan debit/credit, harus cash. 

Dari awal bikin janji dengan dr.Bambang, saya selalu berdoa ke Allah dan juga "ngobrol" dengan anak sholeh/sholehah di perut, supaya pas nanti di USG, dia mau nongolin mukanya. "dee... plis yaah, ayah-ibu pengen ketemuuu" Hehehe. 

Ketika di USG, usia kandungan saya jalan 28minggu. Alhamdulillah, awal masuk ke ruang dokter dan di USG, mukanya langsung nongol keliatan. Pipinya kok kelihatannya seperti ibunya yah: tembem. Hihihi. Dagunya seperti ada belahannya (mirip saya juga). Yang mirip ayahnya di bagian mana ya?? Hahaha. So far belum terlihat *salim ke suami* Dia pun berkali-kali nguap, membuka mulutnya lebar-lebar. Hihihi. Lucu banget! Suami saya bilang "Ini mah persis ibunya! tukang tidur" rrrrrrrr pan namanya juga bumil yak, dimaklumin donk yah kalo gampang Pelor (nempel-molor.red). Dr.Bambang bilang, beruntung janinnya nguap, jadi bisa sekalian lihat kalau bibirnya normal (tidak sumbing). Alhamdulillaah. Wallahualambisawab... Kepastian hanya milik Allah..... Insya Allah ya nak, ibu selalu berdoa supaya kamu lahir dengan sehat-sempurna kelak. 

Proses USGnya sendiri kurang lebih memakan waktu 40menit. Semuanya diperiksa, seperti katup jantung, liver, BB bayi, cairan ketuban, perut, sirkulasi makanan dari ibu ke janin dan lain-lain. Dr. Bambang dengan detail dan sabar menjelaskan. Pas saya tanya jenis kelaminnya: masih belum berubah (perempuan-insyaAllah). Cuma karena dr.Bambang melihat riwayat haid saya sebelumnya yang tidak pernah teratur, beliau curiga kalau usia janin saya mundur 2minggu dari perkiraan. Karena untuk usia kandungan saya yang jalan 28minggu, janinnya termasuk kecil. Beliau memprediksikan kalau skrg, usia kandungan saya ini masih jalan 26minggu. Untuk memastikannya, saya disarankan untuk laporan ke Obgyn saya (agar tidak ada 2 persepsi yang saling berbeda) dan cek kembali ke beliau 1 bulan mendatang. Oia, untuk biaya USG 4D nya adalah 1juta rupiah (dapet album yang isinya muka si janin, laporan hasil USG untuk saya bawa ke Obgyn dan hasil-hasil foto USG seperti umumnya serta 1 buah CD yang isinya video si anak sholehah lagi nguap). Hore!!

3 minggu kemudian pun saya datang kembali datang ke dr.Bambang, foto-foto USG saya yang lama (dari mulai pertama kali periksa ke Obgyn diperiksa oleh beliau), di screening lagi via alat USG dan ternyata perkiraan beliau (insya Allah) benar: usia janinnya mundur dari waktu seharusnya. Jadi tidak usah begitu cemas kalau selama ini BB janin dibilang kecil, karena memang selama ini belum menemukan kesesuaian usia kandungan. Apapun itu, saya bersyukur deh. Makasi yaaa Allah yang baik :) Kali ini, usg nya hanya usg 2D karena hanya fokus untuk kroscek lebih detail usia kandungan saya yang sebenarnya. Jadiiii, nggak ketemu muka si anak sholehah-nya ibuuu. Tapi gapapa, udah cukup puas kok dengan pertemuan yang kemarin. Saran dari dr.Bambang: banyak minum air putih karena air ketuban saya normal tapi mepet (wajib minum minimal 2liter/hari) dan waspada akan keputihan (harus diobati) karena saya riwayat keputihan dan itu beresiko kandungan sering kontraksi. Untuk biaya USG 2D kali ini saya dikenakan harga 720ribu rupiah (hanya dapat foto USG pada umumnya & laporan hasil USG untuk dibawa ke Obgyn saya)

Kesan saya dengan dr.Bambang: penjelasan beliau cukup informatif, menenangkan (pemilihan kata-kata beliau selama konsultasi sangat baik, membangun & memotivasi, jadi kalau pun ada hambatan tidak membuat Bumil yang baru perdana hamil ini menjadi galau). 

Kesan saya dengan Klinik Spesialis Moegni: staf adminnya ramah, kliniknya memang kecil dan parkirannya terbatas, WC kurang begitu bersih dan untuk sholat para bumil, musholanya di lantai bawah (di ruang kerja dokter yang sedang tidak praktek alias ruang kosong), sementara para suami musholanya harus naik agak PR ke lantai atas. hehehe

Sekian ringkasan perjalanan USG 4D saya. Terima kasih Allah, sudah kasih rezeki (rezeki dapet dokter USG 4D bagus, rezeki suami siaga yang sll nemenin kalo periksa kandungan, rezeki uang buat bayar USGnya hehe dan rezeki sehat) kepada saya & keluarga yang sedemikian berlipat-lipat ganda.... :)

Fabiayiaaalaairabbikumatukadziban :)


Sunday, November 8, 2015

Update Kehamilan - 25 minggu

Ini post ke-dua di masa kehamilan :D
Saya cuma mau catat semua apa yang terjadi di perjalanan kehamilan saya sampai sejauh ini, agar kelak, catatan ini bisa saya kenang di kemudian hari sambil senyum-senyum sendiri :)

Trimester Pertama ? Jawabannya SUPER! Total saya 2x masuk RS untuk di rawat dan 2x rawat jalan tapi di infus sama suster. Yup! Saya mengalami juga tuh yang namanya Hyperemesis Gravidarum.. ditambah saya punya riwayat maag lumayan parah. Hari-hari saya dilalui sama mual yang (saya rasakan) tidak wajar, muntah, tidak bisa makan dan minum. Saya mau bikin list ah, hihi supaya besok bisa inget masa-masa sulit ini:
  1. Tidak bisa ke dapur (parno lihat dapur), tidak bisa cium bau nasi hangat yang wanginya manis itu (hueeek), tidak tahan dengar orang nyalain kompor (bunyi "CTEK" nya kompor aja sudah berhasil bikin saya merinding dan mual, hihihi). Karena tidak bisa ke dapur, otomatis saya tidak bisa masak buat diri sendiri & suami (T_T) Sedih deh. 
  2. ANTI bawang putih-merah-bombang-daun-goreng. Pokoknya NOOOOO!!!!
  3. Tidak bisa makan yang berkuah karena bau kuah nya membuat saya mual
  4. Tidak mau makan goreng-gorengan & banyak minyak
  5. Tidak mau minum susu hamil, hanya mau susu UHT rasa Strawberry & Melon (sampai usia kandungan 5 bulan). Selebihnya saya minum susu hamil tapi tidak bisa minum Prenagen (cuma bisa minum Anmum) 
  6. Makanan yang bisa ke-makan, so far: singkong rebus, kentang rebus, jagung rebus, pepaya, pisang, melon, mangga, telor rebus, martabak keju :p. Itu ajaaa sampe usia kandungan mau 5 bulan (T_T) *Sehat-sehat ya nak... Maafin ibu*
  7. Tidak bisa ada di kerumunan banyak orang (contoh: di mall). Rasanya pusing, pengap, lemas. Walhasil, saya tidak pernah ke mall. Padahal saya butuh baju,celana dan peralatan hamil lainnya... Tapi karena tidak bisa kemana-mana, saya selalu titip ke ibu dan ibu mertua. Makasi ya ibuuu *peluk satu-satu*
  8. Malas masuk ke dalam mobil. Lama-lama saya jadi kaya penderita Claustrophobia (takut dengan ruangan sempit & tertutup)
  9. Malas (banget) masuk ke dalam kamar mandi dan juga mandi. Karena rasanya tertutup dan pengap. Serta bau air. Whatt?? Bau air? Apaan tuh bau air? Hahahak, entahlah, saya juga ga ngerti lagi sama diri saya. Semua hal menjadi BAU.
  10. Awal kehamilan, saya tidak mau dekat-dekat suami. Hiahaha. Ini part paling ngeselin banget sih ya. Wajib sungkem minta maaf kayaknya habis ini sama suami. Padahal tidak ada yang salah dengan dirinya.... Tidak pernah ada riwayat (maaf) BB juga. Wanginya selama ini normal-normal saja lah pokonya... Ntahlah, rasanya dia terlalu "wangi" lelaki (wangi parfum/gel rambut/bau sabun mandi/bau pasta gigi), even dia sudah mandi juga saya rasanya tidak mau dekat-dekat dengannya... Untungnya suami baik-baik aja dan cuma merespon dengan ketawa.... Alhamdulillah ini hanya berlangsung sebentar... Gak lama, indera penciuman saya mulai toleransi kok... Hahaha
  11. Dada-nya terasa panas (heartburn), asam lambung sangat cepat naik (salah makan/telat makan sedikit bisa fatal karena jadi muntah2 gak karuan)
  12. Jangan ditanya, seberapa sering saya "bolos" ke kantor. Alhamdulillah sekali saya punya pimpinan & teman2 kerja yang pengertian. Mereka selalu support saya di masa-masa sulit dan tidak pernah protes saya banyak "bolos"nya Hehehe
  13. Kata suami saya, pengeluaran untuk biaya "cuci mata di mall" semenjak saya hamil berkurang drastis. Hahaha. Lumayan donk yaaa. Ada hikmahnya
Sekarang alhamdulillah sudah mau 26minggu, so far penderitaan di atas sudah jauuh berkurang. Sudah sangat jarang muntah, sudah bisa makan nasi-sayur-lauk, tapi masih sering merasakan mual-heartburn-pinggang sakit-badan ngilu2 sekujur tubuh. Tapi, dibalik itu semua, saya sangat bahagia atas karunia Allah SWT ini. 

Sebelum hamil, berat badan saya sekitar 54kg, trimester pertama berat badan saya sempat turun beberapa kilo karena kesulitan makan. Alhamdulillah sekarang di usia 25minggu berat badan saya sudah 59,5kg.. Berat badan janin juga insya Allah sekitar 600gram. Doakan saya bisa selalu menjaga amanahNya selalu dengan sebaik2nya yaaa :)

Sehat selalu yaaa, anak ibu di dalam perut...... See you on your due date!


I think I've found my best friend
I know that it might sound more than a little crazy but I believe
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I have been waiting all my life :)
-Savage Garden-